Visi Misi Ganjar-Mahfud di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Ganjar Pranowo (55 tahun) dan Mahfud MD (66 tahun) mengusung visi Gerak Cepat Menuju Indonesia Unggul. Pasangan Ganjar-Mahfud telah menetapkan beberapa program dan rencana strategis untuk urusan bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
- Pembangunan pariwisata yang terintegrasi, berkualitas, berbasis masyarakat lokal dan berkelanjutan.
- Melipatgandakan destinasi pariwisata super prioritas dan memperluas promosi destinasi wisata khas Indonesia untuk mencapai target jumlah wisatawan mancanegara sebesar 30 juta pada tahun 2029.
- Akselerasi potensi maritim, salah satunya di bidang pariwisata bahari.
- Pengembangan kawasan wisata bahari, Kawasan Ekonomi Khusus wisata bahari, serta meningkatkan daya tarik investasi wisata maritim.
- Menjadikan pelaku ekonomi kreatif jago kandang dan jago tandang melalui pendampingan profesional, bahan baku, teknologi, permodalan, hak cipta, pasar, koneksi industri, dan ruang publik, serta memperbanyak infrastruktur creative hub di setiap daerah.
- Dukungan nyata untuk seluruh karya seni dan warisan budaya Indonesia agar dapat mendunia melalui integrasi data, pemasaran yang tajam, dan membantu jenama (merk) lokal bermitra dengan jenama besar dunia.
- Optimalisasi pasar halal nasional yang terintegrasi dan berstandar internasional sekaligus mendorong ekspor produk halal dengan melibatkan UMKM dalam rantai pasok industri halal.
Rekomendasi strategi dan kebijakan untuk pariwisata Indonesia
Dengan melihat visi, misi, dan rencana strategis dari ketiga pasangan calon presiden-wakil presiden Indonesia, terdapat beberapa rekomendasi yang menjadi usulan kami selaku pengamat dan konsultan di bidang pariwisata.
- Siapapun nanti yang akan mendapat amanah sebagai memimpin, diperlukan adanya komitmen untuk merumuskan dan mengimplementasikan regulasi yang mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan. Regulasi ini termasuk pengaturan jumlah pengunjung (carrying capacity), standar lingkungan untuk industri pariwisata, insentif untuk perusahaan yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat lokal, dan lainnya.
- Perencanaan dan pembangunan pariwisata harus mendorong partisipasi aktif masyarakat lokal. Ini termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat dan keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan dan pembangunan pariwisata.
- Mengingat tantangan perubahan iklim, pemimpin harus memiliki strategi adaptasi dan mitigasi dalam konteks pariwisata. Hal ini bisa mencakup pengembangan manajemen risiko, infrastruktur tahan iklim seperti sistem pengelolaan air yang efisien, pengembangan transportasi berkelanjutan, promosi energi terbarukan, dan lainnya.
- Investasi dalam pengembangan infrastruktur transportasi di daerah kecil perlu mendapat perhatian. Salah satu strateginya dengan menambah moda transportasi, peningkatan fasilitas pendukung, memastikan kenyamanan dan keamanan fasilitas transportasi, serta kebijakan tarif yang terjangkau.
- Pendidikan dan kesadaran wisatawan tentang etika berwisata menjadi kunci keberhasilan pembangunan pariwisata. Pemimpin harus mampu menjadi contoh, menjadi influencer, serta membuat program edukasi bagi wisatawan yang menekankan pentingnya menghormati budaya dan lingkungan, serta berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung masyarakat lokal.
- Pemimpin harus memahami bahwa setiap destinasi memiliki karakteristik uniknya sendiri. Pengembangan pariwisata harus meresapi dan menghormati kearifan lokal di tiap daerah. Dengarkan aspirasi masyarakat dan pandangan dari para ahli. Hindari replikasi model pariwisata dari destinasi lain. Cobalah untuk berinvestasi dalam memperkuat identitas budaya yang unik bagi setiap destinasi.
- Sebagai industri yang memiliki dampak ganda (multiplier effect), dorong perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal di sektor pariwisata. Berikan juga perhatian pada aktivitas dan pengalaman lokal yang dapat memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
- Untuk meningkatkan tenaga kerja yang lebih terampil dan kreatif, perlu adanya investasi dalam pendidikan, pelatihan, dan pendampingan di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Keterlibatan lintas sektor juga dapat menghasilkan inovasi yang lebih besar dan membantu pertumbuhan ekonomi kreatif. Tak hanya itu, pemerintah dapat memfasilitasi akses ke pasar global supaya dapat meningkatkan daya saing.
- Ukuran keberhasilan industri pariwisata bukan hanya dilihat dari angka kunjungan dan jumlah pertumbuhan destinasi. Buatlah sistem yang dapat mengevaluasi dampak ekonomi dan sosial, budaya, dan lingkungan pariwisata. Jika terlihat dan terancam dampak negatif, segera ambil langkah korektif agar keseimbangannya dapat terjaga.
- Pastikan bahwa pembangunan dan pengelolaan pariwisata di Indonesia selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Catatan penutup
Tantangan pembangunan pariwisata ke depan tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah wisatawan dan penerimaan devisa. Namun, terletak pada kualitas destinasi yang mengarah pada keberlanjutan lingkungan, budaya, dan kesejahteraan. Perlu menjadi refleksi bersama, keberlanjutan bukan hanya dijadikan tren atau jargon semata untuk pemasaran ataupun menarik perhatian. Melainkan sebuah keharusan yang harus terintegrasi dalam kebijakan pemerintah.
Selain terwujud dalam visi dan misi calon presiden-wakil presiden, kesadaran akan pentingnya keberlanjutan juga perlu tercermin dalam regulasi pariwisata. Regulasi yang kuat dengan sanksi yang tegas dapat menjadi instrumen efektif untuk mengarahkan industri pariwisata Indonesia menuju praktik yang ramah lingkungan, menghormati budaya lokal, dan memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan.
Hanya dengan kesadaran bersama dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri, Indonesia dapat mewujudkan impian menciptakan destinasi pariwisata yang berkualitas. Untuk itu, mari bersama-sama merajut masa depan pariwisata yang tidak hanya membuat nama Indonesia terkenal di kancah dunia. Namun, yang terpenting memastikan keberlanjutannya supaya dapat tetap dinikmati generasi mendatang.
Tabik.