Gelak tawa, semangat, dan antusiasme terpancar dari wajah anak-anak yang mengikuti Aksi Wisata Bersih di Alun-Alun Kidul Yogyakarta pada Minggu, 23 Februari 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu gerakan nyata dari Insan Wisata Kids dalam menanamkan kesadaran lingkungan kepada anak-anak sejak dini. Dengan menggandeng komunitas Guru Bumi, Main Yuk, Kelana Kids, dan Trash Hero Yogyakarta, kegiatan ini melibatkan 30 peserta anak yang didampingi oleh orang tua mereka.
Bermain bersama Guru Bumi
Kegiatan dimulai dengan sesi bermain bersama yang dipandu oleh Guru Bumi. Anak-anak menikmati permainan kartu kuartet yang dirancang untuk mengasah pengetahuan mereka tentang budaya dan geografi Indonesia. Sembari menunggu kegiatan dimulai, mereka saling berinteraksi dan belajar dalam suasana yang penuh keceriaan. Tak hanya aspek kognitif, permainan ini juga membantu meningkatkan keterampilan sosial anak melalui belajar berkomunikasi dengan baik secara bergiliran.

Edukasi bahaya sampah bersama Trash Hero Yogyakarta
Tak lama setelah sesi permainan, Trash Hero Yogyakarta hadir untuk memberikan edukasi tentang sampah dan dampaknya bagi lingkungan. Dengan gaya yang interaktif, anak-anak diajak mengenali jenis sampah seperti plastik, puntung rokok, dan tusuk bambu, serta bahaya yang ditimbulkannya.
Peserta trip Insan Wisata Kids terlihat terkejut saat mengetahui bahwa puntung rokok mengandung zat beracun yang dapat mencemari tanah dan air. Mereka juga memahami bahwa sampah plastik yang dibuang sembarangan bisa mengancam satwa liar, termasuk hewan-hewan laut yang tak sengaja menelannya. Sementara itu, tusuk bambu yang sering dianggap remeh ternyata bisa berbahaya jika terinjak atau tidak dibuang dengan benar. Momen ini makin membangkitkan kepedulian mereka terhadap lingkungan.
Belajar peduli lingkungan lewat Aksi Wisata Bersih
Tantangan utama pun dimulai, yakni aksi wisata bersih! Dengan kantong sampah yang sudah dibawa oleh pemandu, anak-anak dan orang tua berkeliling Alun-Alun Kidul, berburu sampah yang tersebar di berbagai sudut. Mereka begitu bersemangat saat menemukan puntung rokok yang terselip di antara batu dan rerumputan, atau plastik bekas jajanan yang terbuang sembarangan. Dengan penuh semangat, mereka memungut satu per satu sampah tersebut, sembari belajar bahwa tindakan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan.



Aksi wisata bersih ini tidak hanya menjadi aksi nyata dalam membersihkan lingkungan, tetapi juga membentuk karakter dan kesadaran peserta terhadap pentingnya kepedulian terhadap tempat yang mereka kunjungi. Orang tua yang turut serta dalam kegiatan ini juga mendapatkan wawasan baru dan merasakan bagaimana peran mereka sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan kepada anak-anak sejak dini. Melalui pengalaman langsung, anak-anak belajar bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama.
Trip sejarah bersama Insan Wisata Kids
Setelah cukup waktu membersihkan area sekitar, anak-anak beralih ke petualangan sejarah. Dengan penuh rasa ingin tahu, mereka mendengarkan cerita dari Insan Wisata Kids yang dibawakan oleh Adya, Alfi, dan Dewi yang menjelaskan tentang sejarah Alun-Alun Kidul dan Sasana Hinggil Dwi Abad. Mereka dibawa ke masa lalu, mengenal peran kawasan ini dalam sejarah Kesultanan Yogyakarta. Cerita-cerita menarik yang disampaikan dengan cara interaktif membuat anak-anak makin antusias.

Sebagai penutup kegiatan, peserta trip Aksi Wisata Bersih diajak mencoba permainan tradisional Masangin, sebuah tantangan berjalan lurus melewati dua pohon beringin dengan mata tertutup. Permainan ini mengajarkan mereka tentang fokus dan kepercayaan diri, sekaligus memberikan pengalaman unik yang tak terlupakan.
Seluruh rangkaian kegiatan dalam Aksi Wisata Bersih Insan Wisata Kids ini menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak. Tidak hanya memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai budaya dan sejarah yang melekat pada suatu tempat.
Orang tua yang mendampingi pun merasa terinspirasi, menyadari bahwa edukasi lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama anak-anak. Dengan metode yang menyenangkan dan berbasis pengalaman langsung, kegiatan ini menjadi langkah kecil yang bermakna dalam membentuk generasi muda yang lebih peduli terhadap lingkungan dan budaya lokal.
Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa edukasi lingkungan tidak harus disampaikan dengan cara yang kaku atau membosankan. Justru, melalui pendekatan wisata edukatif, anak-anak bisa lebih antusias dalam belajar dan menerapkan nilai-nilai yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, aksi serupa dapat terus dilakukan di berbagai tempat lainnya, agar makin banyak anak-anak yang tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan, menghargai sejarah, dan melestarikan budaya.
Dengan menanamkan nilai-nilai ini sejak dini, Insan Wisata Kids sebagai operator tur ramah anak di Yogyakarta berharap dapat menciptakan generasi pejalan yang bijak. Karena pada akhirnya, wisata bukan hanya soal menikmati keindahan suatu tempat, tetapi juga tentang bagaimana kita merawatnya agar tetap lestari untuk generasi yang akan datang.
